GARUDA PRALAYA
OM SWASTYASTU
Diceritakan pada jaman
dahulu,wilayah ini merupakan munduk/ dataran wilayah Gunung Batur yang menjalar dari Gunung Batur
sampai kelaut selatan,termasuk juga hutannya yang sangat lebat dan banyak
memiliki makhluk/hewan sehingga hutan ini bisa dibilang angker.Suatu ketika ada
sekumpulan ( rombongan ) orang orang datang dari wilayah timur bermaksud untuk
pindah mencari tempat tinggal baru,dalam rombongan tersebut terdapat pemimpin
yang bernama Gusti Alit Pesawahan,Putra
dari Ida Gusti Anglurah Sidhemen VI dan seorang panglima bernama Kyayi Pasek,mereka
sepakat untuk mencari lahan /tempat tinggal baru.Rombongan tersebut membawa
perlengkapan mereka seperti bekal,perabotan,dan sasikep,setelah mereka
melakukan perjalanan yang jauh,akhirnya mereka tiba di suatu wilayah yang
dituju dan langsung membuat tempat tinggal ( kubu-kubuan) yang sekarang dikenal
sebagai Banjar Kebon.Karena hutannya yang sangat lebat,mereka tidak bisa untuk
melakukan kegiatan seperti bertani,berkebun dll.akhirnya mereka memutuskan
untuk merabas hutan tersebut agar wilayahnya lebih luas.Dalam melakukan
misinya,rombongan tersebut kewalahan,karena banyak dihuni oleh binatang hutan
yang sangat buas.Di dalam hutan tersebut terdapat seekor Garuda besar dan
dikenal sebagai rajanya hutan itu ,Sang Garuda merasa terganggu oleh perbuatan
rombongan itu, dan akhirnya terjadilah perang antara sang Garuda dengan
rombongan tersebut.Didaalam peperangan ,rombongan tersebut hampir putus asa,karena Sang Garuda terlalu tangguh,dan
memiliki badan yang cukup besar serta sayap yang lebar,
Disela sela peperangan seorang
anggota rombongan tersebut melaporkan kejadian ini kepada kepala
pimpinan,kepala pimpinan langsung membuat sesajen unutk melakukan upacara nunas
panugrahan kepada Bhatara Batur agar direstui untuk merabat hutan tersebut dan
menjadikanya sebagai lahan pertanian dan perkebunan,Setelah upacara itu
dilakukan dan juga berkat kegigihan dari rombongan tersebut untuk dapat
mengalahkan Garuda si raja hutan itu akhirnya mereka kembali melakukan
peperangan,peperangan itu pun terjadi sangat sengit.Setelah melakukan
peperangan yang cukup lama,akhirnya sang Garuda dapat dikalahkan dengan cara
ditusuk,ditebas sayapnya hingga jatuh ke tanah oleh perabotan yang dibawa oleh
rombongan itu.Dengan pralayanya si Garuda raja hutan tersebut,masyarakat dapat
kembali melanjutkan kehidupanya dengan damai.
Dan tempat terjadinya peperangan
itu sekaranga kita kenal dengan nama Desa Kedisan maka dari itu untuk mengenang
pralayanya Sang Garuda,yang gugurnya telungkup dan sayapnya lebar
membentang,maka tanah tempat gugurnya
sang garuda itu disebut Sawah Kampid Garuda.